Dalam upaya untuk menghadirkan solusi pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, mahasiswa magang dari Agradaya memperkenalkan proses praktik perbanyakan Trichoderma di Kulon Progo. Trichoderma, sebagai mikroorganisme tanah yang menguntungkan, telah menjadi fokus dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga kelestarian lingkungan. Mahasiswa magang telah berbagi pengetahuan dan keterampilan mereka dengan petani lokal tentang cara memproduksi Trichoderma secara mandiri.
Langkah-Langkah Perbanyakan Trichoderma sp.
Bahan-bahan untuk perbanyakan Trichoderma adalah sebagai berikut:
- Trichoderma (100 gram)
- Kentang (100 gram)
- Gula (100 gram)
- Air (1,8 Liter)
Alat-alat untuk perbanyakan Trichoderma adalah sebagai beriku:
- Ember
- Kompor
- Panci
- Pengaduk
- Blender
- Pisau
Berikut adalah tata cara pelaksanaan dalam perbanyakan Trichoderma Sp.:
- Persiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk proses perbanyakan.
- Kupas dan potong kentang kecil-kecil hingga mencapai jumlah 100 gram, kemudian tambahkan air sebanyak 500 gram, dan masak kentang hingga matang selama sekitar 15 menit.
- Timbang gula sebanyak 100 gram, larutkan dalam ember, lalu tambahkan air sebanyak 1,8 liter sambil diaduk perlahan hingga gula larut.
- Timbang Trichoderma sebanyak 100 gram dan masukkan ke dalam wadah.
- Sambil menunggu kentang dingin, blender kentang beserta airnya selama 3-5 menit.
- Aduk perlahan bahan-bahan yang sudah dicampurkan secara merata.
- Tempatkan campuran tersebut di tempat yang sejuk, lalu tutup rapat dengan penutup selama 5 hari.
- Setelah proses fermentasi selesai, aplikasikan larutan Trichoderma yang telah dihasilkan.
Dengan demikian, itulah cara mudah untuk memperbanyak bibit Trichoderma di rumah. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari proses ini, Anda juga bisa memperluas produksi Trichoderma untuk keperluan lebih lanjut, termasuk untuk keperluan komersial. Namun, penting untuk selalu memastikan kualitas fungisida yang dihasilkan sebelum menggunakannya. Setelah Anda yakin akan kualitasnya, Anda dapat mengaplikasikan fungisida tersebut pada tanaman yang diserang hama jamur dan melihat sendiri hasilnya. Dengan demikian, Anda tidak hanya turut berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Amati Indonesia, mahasiswa magang, Agradaya, dan mitra petani.